Jumat, 29 Mei 2009

Kate


Kate lahir disebuah kota dalam sebuah keluarga yang terpandang yaitu keluarga keturunan imam. Sewaktu Kate masih kecil, kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan mobil. Kate adalah seorang anak laki-laki yang lahir dengan tubuh pendek, pipinya kemerah-merahan, rambut keriting dan matanya bulat hitam. Kate hidup dalam pengasuhan pamannya. Pekerjaan pamannya adalah petugas pajak dikota tersebut. Kehidupan pamannya yang mewah dan glamour, berfoya-foya, suka memeras rakyat sangat mewarnai kehidupan kecil Kate. Teman-teman Kate waktu kecil juga adalah anak teman-teman pamannya. Kate yang kecil tidak tahu mana yang baik dan mana yang jahat. Ia hidup menurut kehidupan pamannya.

Kini Kate telah tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa, yang memiliki karakater keras, egois, serakah, kasar, dan pemarah. Ia telah berumur 30 tahun. Pamannya telah meninggal dunia. Kate hidup seorang diri dalam rumah yang mewah dan besar. Pekerjaan pamannya yang dulu, kini digantikan oleh Kate. Kate hidup sebagai seorang petugas pajak yang baru. Begitu juga dengan teman-teman Kate. Mereka tumbuh bersama-sama dan bekerja pada bidang yang sama. Kehidupan Kate tidak berubah. Ia masih hidup dalam kemewahan, pesat pora, dan terus memeras rakyat. Sering Kate menggunakan kekerasan dalam memungut pajak. Ia tidak segan-segan menyewa preman-preman untuk memeras masyarakat agar membayar pajak yang tinggi. Rakyat ada yang dipukuli, dirampas harta bendanya, dan dikenakan denda bunga yang tinggi karena terlambat membayar.Kate dibenci oleh masyarakat.

Harta Kate semakin banyak, tapi Kate tidak merasa bahagia. Kate kesepian. Ia hanya punya teman sesama petugas pajak. Masyarakat tempat Kate tinggal menghindar darinya, tidak mau berbicara dan berteman padanya. Jikalau Kate pergi jalan-jalan keluar rumah, orang-orang memalingkan mukanya, tidak ada yang tersenyum padanya. Oleh karena rasa kesepian itu, ia sering mabuk-mabukan. Kate merasa tidak ada yang memperhatikannya. Kate merasa sendirian didunia ini. Hampir setiap malam Kate menangis. Kate butuh teman berbicara, tapi tidak ada yang mau mendengarkannya.

Suatu hari dikota tempat Kate tinggal akan diadakan KKR. Kate tidak pernah mendengar istilah KKR ini. Kate bingung, apa itu KKR? Hati Kate tergerak untuk datang kesana. Walaupun Kate bingung tapi Kate tetap akan datang. Kate tahu masyarakat akan menolaknya, tapi Kate tidak peduli. Kate bertekad untuk datang.

Tibalah saatnya KKR tersebut diadakan.
Dan benar, Kate datang!
Lihatlah, Ia datang seorang diri.
Setiap mata memandang Kate dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Kate tetap melangkah menuju tempat mimbar. Karena ia bertubuh pendek, dan ia ingin melihat dekat selama KKR berlangsung. Awalnya Kate heran melihat semua orang bernyanyi penuh sukacita. Tapi Kate tidak beranjak dari tempatnya. Ia menikmati setiap pujian dan penyembahan yang dilantunkan. Banyak orang yang mengalami mukjizat. Begitu juga dengan Kate. Kate dilawat oleh Tuhan. Hati Kate dijamah oleh Tuhan. Kate menangis. Air matanya mengalir deras ditengah pujian dan doa. Dan Kate merasakan hatinya damai dan sukacita. Belum pernah Kate merasakan hal seperti ini. Kate tahu itu Tuhan. NamaNya Tuhan Yesus. Seorang hamba Tuhan bertanya, “ Apakah ada yang mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat?”. Kate mengangkat tangan. Kate akhirnya didoakan oleh hamba Tuhan tersebut.

Hari ini Kate pulang kerumah dengan perasaan yang tidak biasa. Ia bersukacita, sangat bersukacita. Kate tidak merasa sendiri lagi, karena sekarang Kate sudah punya Tuhan Yesus. Kate bisa tersenyum. Kate berjanji pada Tuhan bahwa Ia akan bertobat. Ia tidak akan lagi memeras rakyat untuk membayar pajak. Ia berjanji pada Tuhan, ia akan mengembalikan semua uang hasil pemerasannya kepada masyarakat. Bahkan ia akan mengembalikannya 4 kali lipat kepada orang yang pernah diperasnya. Malam itu Kate bisa tidur dengan damai. Kate belum pernah merasakan kedamaian tersebut. Belum pernah!

Keesokan harinya Kate kedatangan tamu. Bagi Kate, ini adalah tamu istimewa. Tamu ini adalah seorang hamba Tuhan. Kate menerimanya dengan senang hati. Kate membawa tamu itu ke ruangan tamu. Belum pernah Kate menerima tamu lain kecuali teman-temannya. Hamba Tuhan itu berbicara pada Kate mengenai kasih Tuhan Yesus. “Tuhan Yesus mengasihi Kate”, kata hamba Tuhan itu. “Tuhan Yesus tahu apa pergumulan Kate dan Ia peduli pada Kate. Tuhan Yesus sudah mati untuk Kate, menebus dosa dan kejahatan yang pernah dilakukan Kate. Tapi Kate harus tetap minta pengampunan dosa pada Tuhan Yesus dan berjanji untuk bertobat. Sekalipun semua orang meninggalkan Kate, tapi Tuhan Yesus selalu mengasihi dan menyertai Kate. Karena Kate, Tuhan Yesus mau mati dikayu salib”. Kate tidak marah, tapi ia menangis. Betapa Ia telah berdosa kepada Tuhan Yesus. Ia telah banyak melukai hati Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus masih mengasihinya dan mati untuknya. Akhirnya Kate diberikan sebuah Alkitab oleh hamba Tuhan itu, dengan sebuah ayat Yohanes 15:13-14 “ Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. “

Kate sadar, selama ini Yesuslah sahabatnya. Ia tidak sendiri, tapi sudah punya sahabat yang sejati, Yesus Kristus. Kate bercerita banyak kepada hamba Tuhan ini atas segala perbuatan yang pernah ia lakukan sampai ia dibenci oleh masyarakat. Sekarang Kate tahu bahwa perbuatannya yang dulu adalah dosa. Kate juga bercerita janjinya pada Tuhan Yesus semalam dan ia akan menepatinya. Ia tidak akan mengulur-ulur waktu lagi. Kate merasa lega bisa menceritakan semua pergumulannya. Hamba Tuhan itu mengajak Kate untuk berdoa. Selesai berdoa, Kate meminta hamba Tuhan itu menemaninya kerumah warga yang pernah ia peras. Kate ingin minta maaf dan mengembalikan uang peras itu seperti yang Kate janjikan pada Tuhan.

Setiap warga heran melihat perubahan sikap Kate. Kate yang suka memeras uang pajak, sekarang datang meminta maaf dan mengembalikan uang tersebut pada mereka. Kate yang pemarah, egois, kini datang merendahkan diri. Mereka heran dan bingung, apa yang telah terjadi pada diri Kate? Bukan itu saja, sikap yang ditunjukkan oleh Kate pun berbeda. Sebenarnya mereka ingin menolak Kate, tapi karena niat tulus Kate, akhirnya Kate diterima oleh warga. Setiap keluar dari rumah-rumah mereka, Kate merasakan sukacita dan damai dalam hatinya.

Setiap minggu Kate mulai rajin ke gereja. Setiap hari Kate rajin membaca alkitab. Setiap waktu Kate tidak lupa berdoa. Hati dan hidup Kate telah diubahkan oleh Tuhan Yesus. Kate menjadi orang yang baik, tidak lagi mementingkan diri sendiri, tidak serakah. Kate meninggalkan kehidupan lamanya, jauh dari foya-foya, pesat-pora dan mabuk-mabukan. Kate tidak pernah lagi memeras rakyat untuk membayar pajak. Kalau ada rakyat yang kesusahan, Kate datang membantu. Rakyat menjadi senang melihat perubahan dalam diri Kate. Ia bukan Kate yang dulu lagi. Sekarang setiap bertemu, mereka melemparkan senyum pada Kate. Setiap orang ingin berteman dengan Kate. Kate punya banyak teman.

Lima tahun berlalu. Kini Kate adalah seorang hamba Tuhan. Kate sudah menemukan panggilan hidupnya didalam Tuhan Yesus. Orientasi hidupnya bukan lagi untuk kesenangan pribadi, tetapi untuk Tuhan Yesus. Kate mendirikan sekolah yang sederhana untuk rakyat yang tidak mampu dan mengajar disana. Haleluya. Amin.

Diambil dari kisah Zakheus dalam Lukas 19:1-10
Note : Artikel ini diikutsertakan dalam lomba CIBfest2009

Kamis, 21 Mei 2009

Ketika Yesus Lahir Di Hatiku



The Passion of The Christ-Injil diberitakan
Awal perjumpaanku dengan Yesus adalah melalui film The Passion of The Christ. Film ini menjadi berkat buat hidupku, karena dari film inilah injil keselamatan diberitakan. Saya menonton film ini karena saya tertarik dengan apa yang diperbincangkan oleh orang-orang setelah mereka keluar dari bioskop-bioskop. Kontroversi yang dilontarkan membuat saya tertarik apa sih yang sedang mereka bahas dan apa menariknya film tersebut. Akhirnya saya memutuskan untuk menonton. Saat itu saya tidak mengerti mengapa ada manusia yang mau menderita sampai mati tanpa alasan yang jelas.
Hari demi hari berlalu, waktu demi waktu berlalu. Belum ada perubahan apa-apa dalam diri saya. Saya masih menjalani hidup ini dengan ketidakpastian dan tanpa tujuan hidup yang jelas. Hubungan dengan keluarga tidak membaik, hubungan dengan teman semakin memburuk, pekerjaan semakin berat dan tidak jelas, membuat jiwa saya mengalami kelelahan. Saya termasuk orang yang rajin beribadah menurut kepercayaan yang saya anut. Tapi saya tidak mengalami perubahan yang baik, justru semakin buruk, bahkan saya sampai kehilangan identitas diri. Saya sempat menjadi ragu apakah benar saya ini anak kandung dari orang tua saya sendiri. Pikiran saya kacau, dan ini juga berdampak pada pekerjaan saya. Saya merasa seperti terhimpit oleh kedua dinding tembok, dan saya tidak bisa melepaskan diri saya untuk menuju perubahan yang lebih baik. Saya ingin berteriak, tapi tidak tau harus kemana.
Saya butuh Tuhan. Tapi Tuhan itu seperti apa? Saya bertanya-tanya dalam hati, siapakah Tuhan itu? Dimanakah aku dapat menemukan Dia?

Dilawat Tuhan Yesus
Dari segi pekerjaan , saya semakin ditekan oleh pimpinan perusahaan. Saya ingin keluar tapi karena saya sudah bekerja selama 3 tahun, saya layak untuk mendapat uang pesangon. Namun karena pimpinan saya bukanlah orang yang bijaksana, sehingga dia terus menekan saya agar saya mengundurkan diri sendiri tanpa uang pesangon. Mereka menekan saya secara psikologis dan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Saat itulah saya teringat kembali film The Passion of The Christ. Saya percaya saat itu saya sedang dilawat oleh Tuhan Yesus. Film tersebut seperti berputar ulang dalam benak saya, terutama saat Yesus dicambuk, didera, dipaku dan mati dikayu salib. Dan saat itulah saya tahu dan sadar bahwa Yesus bukanlah manusia biasa dan Dia tidak berdosa. Tapi Dia harus menanggung penderitaan itu untuk manusia(umatNya) akibat dosa dan kejahatan manusia. Hati saya terharu, Yesus mati buat saya, menderita buat saya, air mata saya mengalir deras. Saya menangis terus-menerus, padahal saya masih di kantor. Saya tidak lagi melihat sekitar saya, tapi yang saya lihat hanyalah kebaikan dan kasih Yesus buat saya. Dialah Tuhan yang selama ini saya cari.
Setelah saya mengalami lawatan Tuhan, hati saya merasakan kelegaan yang luar biasa. Saya tidak merasa benci dengan perlakuan mereka, tapi saya serahkan pada Tuhan. Biarlah Tuhan Yesus yang menilai siapa benar dan siapa salah.Sekalipun tidak ada yang membela saya, tapi saya tahu Yesus ada disamping saya membela perkara saya. Saya keluar dari perusahaan itu dengan hati yang damai, sekalipun saya dicemooh oleh pimpinan saya. Saya tahu Tuhan Yesus melihat semuanya dan menyelidiki setiap hati manusia. Bagi saya , keluar dari perusahaan ini adalah penyelesaian yang terbaik buat saya. Saya masuk dengan baik-baik, saya pun keluar dengan baik-baik, artinya saya menyerahkan segala tanggung jawab saya kepada pengganti saya. Walaupun akhirnya saya masih tidak mendapatkan yang terbaik, yaitu surat keterangan pengalaman kerja yang sah. Saya sabar karena saya telah melihat teladan yang Yesus berikan dalam film tersebut. Terima kasih Tuhan Yesus, Engkaulah yang membuat saya sanggup melalui semuanya ini.

Rencana Tuhan Yesus dalam hidupku
Pada hari minggu, mulailah saya datang kegereja yang dekat dengan rumah saya.
Saya masih kristen gereja keliling, namun hal itu belum berlangsung lama, akhirnya saya jatuh sakit. Saya diajak pulang ke Palembang untuk berobat. Namun di Palembang saya masih setia datang kegereja. Ada kerinduan dalam hati saya untuk mencari dan bertemu Tuhan Yesus di gereja. Di Palembang saya tidak sembuh, akhirnya saya pulang kembali ke Jakarta. Namun kali ini kami telah pindah ke BSD. Jadi sejak pulang ke Palembang, saya tidak sempat lagi menginjakkan kaki di rumah kontrakan kami di Jakarta. Lingkungan yang asri dan damai sangat cocok untuk diri saya yang sedang sakit. Saya percaya Tuhan Yesus sedang bekerja dalam hidup saya dan keluarga saya. Saat saya pindah ke BSD, saya mulai rajin membaca Alkitab, mendengar khotbah di radio Heartline, namun saya tidak dapat pergi kegereja karena saya sakit dan lemah badan. Kegiatan sehari-hari saya saat itu hanyalah baca Alkitab, tidur, mendengar lagu rohani, mendengar khotbah di radio, tidak ada kegiatan yang membutuhkan keseriusan dalam berpikir. Karena saat itu saya tidak dapat diajak berpikir, bahkan saya pun tidak dapat berhitung. Saya hanya bisa menulis dan membaca. Kondisi saya semakin parah, dan akhirnya saya hanya bisa tidur-tiduran, gampang lelah. Sampai suatu ketika saya hampir dalam keadaan tidak sadarkan diri, mama saya menghubungi saudara sepupuku untuk minta didoakan. Malam itu juga datanglah hamba Tuhan kerumah kami untuk mendoakan saya. Hamba-hamba Tuhan tidak mengenal lelah terus datang kerumah saya, siang, sore ataupun malam hari, mereka berkumpul mendoakan saya.
Pernah suatu hari saya, kata mama saya, saya bermanifestasi melawan hamba-hamba Tuhan itu yang sedang mendoakan saya. Yang saya ingat saat itu, hamba Tuhan itu meminta saya mengucapkan sebuah ayat Firman Tuhan. Setelah itu saya akhirnya tertidur pulas sampai pagi hari. Melalui doa mama saya, akhirnya keluargaku menemukan dokter yang tepat buat saya, yaitu psikiater. Melalui keterangan yang disampaikan perihal kondisi saya, maka kata dokter saya mengalami depresi. Keadaan saya mulai terus membaik, akhirnya saya bisa kegereja. Dan saya percaya Tuhan Yesus telah menunjukkan gereja yang tepat untuk saya bertumbuh. Tanggal 17 September 2006 saya memutuskan diri untuk dibaptis. Dan bukan hanya itu saja , tetapi mama saya dan adik saya yang bungsu pun dibaptis bersama-sama dengan saya. Puji Syukur atas kemurahan hati Tuhan Yesus, bukan satu jiwa saja diselamatkan, tetapi seisi keluarga juga diselamatkan. Tanggal 24 September 2006 adik perempuan saya menyusul dibaptis. Tanggal 15 Februari 2009 papa saya juga dibaptis. Satu hal lagi, saudara mama pun bertobat, kembali ke jalan Tuhan. Sampai saat ini perlahan-lahan dengan waktunya Tuhan, keluarga besar mama satu persatu percaya pada Yesus. Sungguh indah waktu dan rencana Tuhan Yesus buat umatNya.

Ketika Yesus lahir dihatiku
Saat ini saya melayani sebagai guru sekolah minggu kelas balita di gereja saya di BSD. Saya percaya ketika Yesus lahir di hati saya , kehidupan saya berubah. Awalnya hati saya diubahkan dulu oleh Tuhan Yesus melalui firmanNya, melalui doa, pujian dan penyembahan yang saya panjatkan, jiwa, roh saya diubahkan oleh Tuhan. Hidup saya sekarang penuh sukacita, damai sejahtera, dan tujuan hidup yang jelas. Ketika Yesus lahir dihati saya, ada kerinduan untuk memenangkan jiwa buat Yesus, karena masih banyak jiwa-jiwa seperti saya dulu yang membutuhkan pertolongan, kelegaan, kelepasan, pemulihan diri, kesembuhan. Dan semuanya itu hanya didapat dalam satu jalan yaitu Yesus Kristus.Yohanes 14: 6 Kata Yesus kepadanya : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. “.
Ketika Yesus lahir dihatiku, hubungan keluarga dipulihkan. Saya diberi kesempatan oleh Tuhan Yesus untuk melihat kasih keluarga saya terhadap diri saya. Dan saya minta maaf atas segala perkataan, sikap yang mungkin pernah melukai hati mereka. Saya dipulihkan oleh Tuhan Yesus. Saya tidak ragu lagi akan identitas diri saya didalam keluarga saya. Semua karena kemurahan hati Tuhan Yesus. Dia tahu apa yang terjadi pada diri saya, dan Dia tahu apa yang sesungguhnya yang saya butuhkan. Dengan adanya perubahan hati, sikap dan perkataan, melalui firman Tuhan, hubungan orangtua dan anak, hubungan saudara-saudara sekandung dipulihkan oleh Tuhan Yesus.

Kesimpulan
Miliki kerendahan hati, dan jadikan Yesus sebagai teladan hidup. Mohon pengampunan atas dosamu, akuilah Dia dalam segala jalanmu, turuti perintah-perintahNya, yaitu kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, segenap kekuatanmu, dan segenap akal budimu. Kasihilah manusia seperti dirimu sendiri. Tuhan Yesus memberkati.

Note : Naskah ini diikutsertakan dalam writing competation CIB fest 2009

Saat Teduh


Matius 4:1-11 Pencobaan di padang Gurun.
Padang Gurun menunjukkan keadaan yang tidak menyenangkan.
Sifat padang gurun :
• Sinar matahari dan cuaca yang panas
• Sedikitnya pohon ; tidak bisa melindumgi tubuh dari panas
• Pada malam hari, cuaca berubah drastis; menjadi sangat dingin
• Badai pasir
• Binatang liar dan ganas
• Kesulitan air

Tujuan utama Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun yiatu : menguji kualitas moral dan karakter Yesus sebagai Anak Allah yang sempurna, sehingga bisa menjadi jaminan bagi penyelamatan umatNya.

Manusia hidup tidak hanya untuk kepuasaan jasmani saja, tetapi juga kebutuhan rohani, dan kebutuhan rohani sangat penting. Dapat juga menunjukkan bahwa manusia tidak hidup dengan kedagingan saja, tetapi juga oleh Roh.
Manusia yang hidup hanya untuk jasmani saja akan berbahaya, karena kedagingan tidak kekal dan pada akhirnya menuju pada maut/kematian.
Tetapi manusia yang juga peduli pada kehidupan rohaninya, yaitu mencari Allah, akan nampak buah-buah Roh dan ini bersifat kekal, yang pada akhirnya memberikan kehidupan yang kekal/surga.

Sebelum memulai pelayanan, Yesus terlebih dahulu dibaptis. Dan saat setelah keluar dari air, Ia penuh dengan Roh Kudus. Inilah yang memampukan Yesus mengerjakan tugasNya. Karena saat itu Yesus adalah 100% manusia. Bandingkan dengan murid-murid Yesus sebelum dan sesudah dibaptis Roh Kudus.

Kesimpulan :
Perbedaan cara kerja Iblis dan Allah :
• Iblis : cara instant/cepat
Allah : melalui proses
• Iblis : caranya lebih mudah
Allah : melalui perjuangan
• Iblis : tetap menimbulkan ketidakpuasan
Allah : mendatangkan kepuasan atas hasilnya
• Iblis : sifat yang terbentuk adalah keegoisan
Allah : sifat yang terbentuk adalah kepedulian