Jumat, 10 Desember 2010

Asal usul lagu "Silent Night"



Langit dilereng pengunungan Alpen, Austria, terlihat cerah. Joseph Mohr berjalan menelusuri jalan setapak, usai menonton pertunjukan drama Natal yang dipentaskan oleh sekelompok aktivis gereja. Sebenarnya drama itu akan dipentaskan di gereja St. Nicholas, tetapi karena organ gereja rusak, maka pentas itu dialihkan kerumah salah satu jemaat.

Ketika sampai dipuncak bukit, Mohr berhenti sejenak untuk melihat pemandangan dibawahnya. Dia begitu terpesona pada kerlap-kerlip lampu-lampu yang memancar dari dalam rumah penduduk. Suasana sangat sunyi dan teduh. Hal itu membuat Mohr membayangkan suasana malam ketika Yesus lahir dikandang Betlehem. “Malam sunyi senyap! Malam kudus!”. Kata-kata itulah yang tiba-tiba terlintas dibenak Mohr.

Sesampai dirumahnya, Mohr segera mengambil pena dan kertas untuk menuliskan baris-baris puisi yang meluap dari hatinya. Setelah itu, Mohr berencana menyanyikan syair gubahannya tersebut pada malam kebaktian Natal digerejanya pada tahun 1818. Mohr segera menemui Franz Xaver Gruber, seorang guru dan pemain organ gereja. Pada hari itu juga, Gruber bisa merampungkan melodi untuk syair gubahan Mohr. Maka jadilah lagu “ Malam Kudus” (Silent Night). Lagu yang masih gres itu menyentuh hati jemaat yang datang beribadah.

Meski terbilang sukses, namun mereka tidak pernah punya niat untuk menyebarkan lagu itu ke luar desa. Seminggu kemudian, Karl Maurachen, tukang servis organ kenamaan dari Zillerthal datang untuk memperbaiki alat musik di gereja itu. Ketika sudah beres, Gruber dipersilakan mencoba memainkan organ itu. Pada kesempatan itu, Gruber memainkan lagu yang baru diciptakan Mohr. Maurachen sangat terkesan mendengar lagu itu, dan ia meminta salinan komposisi lagu itu dan membawanya pulang.

Ditangan Maurachen, lagu itu mulai menyebar dan menjadi lagu popular bagi rakyat di wilayah Tylor. Lagu “ Malam Kudus” menjadi semakin popular ketika kuartet Strasser –empat wanita bersaudara, berkeliling menyanyikan lagu tersebut di seluruh Austria. Tahun 1838 lagu ini sempat dikenal di Jerman sebagai “lagu tidak jelas asal usulnya”. Saat ini, lagu “Malam kudus” telah menjadi “lagu wajib” pada setiap perayaan natal diseluruh dunia.

Sumber : Basilea News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar